Kemenangan final Piala Carabao Liverpool atas Chelsea adalah “trofi paling istimewa” bagi manajer Jurgen Klopp setelah mereka mengatasi lebih banyak kesulitan cedera untuk menang 1-0 di Wembley setelah perpanjangan waktu.
Sudah tanpa 11 pemain tim utama, mereka kehilangan Ryan Gravenberch karena masalah pergelangan kaki setelah setengah jam dan menyelesaikan pertandingan dengan empat pemain akademi di lapangan tetapi para pemain muda bertahan cukup lama hingga kapten Virgil van Dijk menyundul bola ke-118. pemenang menit.
“Dalam lebih dari 20 tahun, ini adalah trofi paling istimewa yang pernah saya menangkan. Ini benar-benar luar biasa,” kata Klopp, yang akan meninggalkan klub pada akhir musim dan terlihat emosional di lapangan saat peluit akhir dibunyikan.
“Kadang-kadang orang bertanya kepada saya apakah saya bangga terhadap sesuatu dan itu benar-benar rumit, saya berharap saya bisa merasa bangga lebih sering, namun malam ini adalah perasaan yang luar biasa.
“Saya bangga dengan semua orang yang terlibat dalam segala hal di sini: Saya bangga dengan orang-orang kami (penggemar) atas cara mereka mendorong kami, saya bangga dengan staf yang menciptakan suasana seperti ini di mana para pemain dapat melakukan yang terbaik. pada.
“Saya bangga dengan akademi kami, saya bangga dengan pelatih saya, saya bangga dengan banyak hal. Benar-benar luar biasa.
“Itu tidak ada hubungannya karena ini mungkin pertandingan terakhir saya di Wembley.
“Bisakah Anda menciptakan cerita sepak bola yang pasti tidak akan dilupakan oleh siapa pun? Ini sangat sulit karena ‘ini’ terjadi sebelumnya, ‘ini’ terjadi sebelumnya: malam ini, jika Anda menemukan cerita yang sama tentang pemain akademi yang datang melawan tim papan atas dan masih memenangkannya, saya belum pernah mendengarnya.
“Saya menyukainya. Apa yang kita lihat di sini hari ini sungguh luar biasa. Kita mungkin tidak akan pernah bertemu lagi. Bukan karena saya berada di pinggir lapangan, tapi karena hal seperti ini tidak terjadi di sepak bola.
“Saya diberitahu ada ungkapan bahasa Inggris ‘Anda tidak memenangkan trofi bersama anak-anak’. Saya tidak mengetahuinya.”
Kemenangan itu memperpanjang rekor Liverpool sendiri menjadi 10 Piala Liga dan merupakan trofi besar ketujuh yang diraihnya sejak tiba di klub pada tahun 2015.
Timnya berada di puncak Liga Premier dan merupakan salah satu favorit untuk Piala FA dan Liga Europa, tetapi Klopp tidak tertarik dengan sentimentalitas di beberapa bulan terakhirnya.
“Saya tidak peduli dengan warisan saya, saya di sini bukan untuk menciptakannya,” tambahnya.
“Tidak ada hal yang kami lakukan dalam delapan atau sembilan tahun terakhir yang dapat tergantikan, kami tidak dapat melakukan hal yang sama di klub lain. Itu dibuat persis untuk kombinasi ini. Ini luar biasa.
“Kami belajar banyak saat itu, orang-orang (fans) belajar banyak. Itu satu hal – tidak masalah jika seorang manajer pergi, jika orang-orang ini pergi, para pendukung kami, itu akan menjadi masalah.
“Selama mereka seperti ini, Liverpool Football Club akan baik-baik saja dan itu yang paling penting.
“Dari waktu ke waktu Anda memerlukan sesuatu untuk benar-benar dirayakan. Ini sangat spesial, Anda melihat pertandingannya dan melihat keadaannya, semuanya menjadi lebih besar.
“Kami mempunyai wasit (Chris Kavanagh) yang tidak berada pada level permainan, itu tidak membantu satu tim atau tim lainnya. Tidak ada lagi akal sehat.
“Kemudian melewati semua hal. Anda melihat para pemain lelah. Saya tidak tahu siapa yang bisa bermain pada hari Rabu (melawan Southampton di Piala FA) karena kami memiliki pemain di lapangan hingga akhir pertandingan yang mengalami masalah.”
Klopp memberikan pujian khusus kepada kaptennya, yang menampilkan performa seorang pemimpin sejati untuk mengangkat trofi pertamanya sejak mengambil alih dari Jordan Henderson.
“Sejak hari pertama masuk ke klub (Van Dijk) sungguh luar biasa. Syukurlah dia dalam kondisi prima, kondisi prima. Saya pikir dia mendapat pelajaran penting untuk dirinya sendiri: Anda selalu bisa memenangkan pertandingan,” ujarnya.